KebayaBatik yang Semakin Mendunia Kebaya Modern dan kebaya batik saat ini semakin di kenal dan disukai oleh dunia internasional, paduan baju kebaya dan batik merupakan salah satu kebudayaan yang sangat akrab di dunia internasional. Salah satu pelopor yang sukses mengibarkan batik di dunia internasional adalah seorang desainer terkenal yaitu Anne Avantie yang berhasil mendesain kebaya batik. - Batik adalan kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama cantik hingga membentuk lukisan-lukisan bernilai tinggi. Batik sudah ada sejak zaman kerajaan dan terus berkembang hingga sekarang. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Kemudian banyak pengikut raja yang tinggal diluar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton. Batik menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia setelah ditetapkan oleh Educational Scientific and Cultural Organisation UNESCO pada, 2 Oktober menilai batik sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal. Pemerintah Indonesia pun menjadikan, 2 Oktober menjadi hari Batik Nasional dan selalu diperingati. Baca juga Capai Rp 1 Miliar, Kostum Satria Dewa Gatotkaca Dihiasi Motif Batik Sejarah dan perkembangan batik Batik berasal dari kata "ambatik" yang artinya sebuah kain dengan banyak titik. Akhiran "tik" berati titik, tetes atau ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik. Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, batik juga berasal berasal dari bahasa jawa "tritik", kata batik berasal dari gabungan dua kata "amba" yang bermakna menulis, dan "titik" yang bermakna titik. Batik secara historis berasal dari zaman nenak moyang yang dikenal sejak abad ke-17. Saat itu motif yang didominasi bentuk binatang dan tanaman. Namun berkembang beralih pada motif menyerupai awan, relief candi. Kerajinan batik di Indonesia dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit. Arca Bhairawa contoh gaya seni Arca Majapahit yang dibuat di Sumatera pada abad ke-14. Berkembangnya kesenian batik meluas di Indonesia setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Batik cap dikenal setelah usai perang dunia I atau 1920. Baca juga Biografi Samanhudi, Pahlawan dan Pedagang Batik Corak batik Karakteristik batik Indonesia adalah perubahan dalam gaya, motif dan warna. Jenis dan corak batik tradisional tergolong banyak. Tapi corak dan variasinya sesuai filosofi dan budaya masing-masing daerah. Budaya bangsa Indonesia yang kaya mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Sepanjang sejarah Indonesia, perkembangan batik Indonesia dipengaruhi oleh para pedagang asing dan penjajah. Batik Keraton dianggap sebagai dasar batik Jawa. Di mana kaya motif Hindu dan dipengaruhi oleh budaya Keraton mudah dikenali lewat kelompok Batik Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Batik Pura Mangkunegaran dan Batik Pura Pakualaman. Era batik modern Indonesia puncak kreativitasnya terjadi pada 1890 hingga 1910. Kebebasan dari pemerintah Kolonial Belanda memperkenalkan desain baru untuk batik Indonesia. Baca juga Tren Batik Pewarna Alami di Cirebon, Tradisi Masa Lalu yang Selaras dengan Alam Pada zaman tersebut telah muncul batik Belanda, batik China, atau batik Hokokai. Pada awal 1950, Presiden Soekarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia. Batik Indonesia adalah sebuah simbiosis antara berbagai gaya batik, terutama dari pemerintah Yogyakarta dan Surakarta dan pantai utara jawa yang masih digunakan soga cokelat sebagai warna dasar. Batik Indonesia dikembangkan menggunakan warna-warna cerah. Kemudian beberapa desain baru muncul, seperti cendramasih, sruni, sandang pangan, udang. Untuk sistem pengolahannya masih tradisional. Tapi batik Indonesia juga disebut batik modern. Batik saudagar Batik saudagar muncul pada akhir abad ke-19 di Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Batik tersebut diproduksi olah saudagar batik. Ciri batik saudagar mudah dikenali lewat ornamen klasik yang dimodifikasi sesuai selera. Baca juga Antam Luncurkan Produk Emas Bezel Motif Batik, Minat? Beberapa kreasi populer adalah gaya tambal sulam, Parang dengan penyisipan motif siput - seperti, Lereng diisi dengan spiral halus tambahan yang disebut ukel dan Semen yang menunjukkan kualitas tinggi pengerjaan. Batik pesisir utara Jawa Desain khas dari Pesisir batik adalah dari kota-kota pesisir utara Jawa, termasuk Pekalongan dan Cirebon. Desain tersebut menunjukkan pengaruh China melalui penggunaan warna-warna cerah, bunga dan motif awan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Perkembanganalat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi kaum Hawa, piyama dan daster merupakan dua jenis baju yang dinilai paling nyaman dipakai dan paling sering digunakan sehari-hari. Peminat kedua jenis baju ini tak pernah pun terus berkembang mengikuti tren busana dan selera pasar. Bahkan saat pandemi beberapa tahun lalu, penjualan dua model baju ini sempat meningkat tajam karena banyak perempuan tinggal atau bekerja di rumah WFH. Tingginya permintaan dan perkembangan tren yang begitu cepat membuat banyak pelaku usaha tertarik pada bisnis piyama-daster. Banyak di antara mereka berinovasi menciptakan brand baru dengan model kekinian, atau pun memadukan unsur modern dan tradisional. Salah satu inovasi model piyama dan daster dikembangkan brand asal Jakarta bernama Bathek Buana. Brand yang dirintis Gerry Riyadi ini memadukan unsur tradisional dengan sentuhan modern yakni menggunakan batik cap sebagai bahan utama. Bathek Buana dirintis Gerry sejak beberapa tahun lalu yang sebelumnya fokus di produksi kain batik cap yang menyuplai kain batik ke beberapa toko-toko di Tanah Abang. Pria lulusan Fakultas Seni Rupa Desain itu kini mantap menambah penjualan ke produk jadi berupa piyama dan daster, kendati memiliki tantangan sendiri."Tren batik cap ini bisa untuk kalangan muda, terutama untuk produk piyama dan daster. Ini yang membuat saya tergerak memilih batik cap. Saya suka karena tantangannya. Rata-rata mindset batik cap produk daster dan piyama ini kan biasanya untuk kalangan usia 40-60," papar Gerry. Penggunaan batik cap sebagai bahan utama piyama, menurut Gerry, bukan tanpa tujuan dan filosofi yang kuat. Lewat merek Bathek Buana, ingin agar batik cap sebagai produk budaya bangsa dapat terus dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi berikutnya."Dengan target pasar ibu-ibu muda dan usia lanjut, melalui produk ini saya berharap kebudayaan batik cap akan terbawa ke anak-anaknya, dan budaya batik cap sebagai sebuah karya seni akan tetap tumbuh," terangnya. Diakui Gerry, background pendidikan seni rupa dan desain membuat ia bisa terus berinovasi dan mencari inspirasi. "Saya suka mencari kombinasi canting dan warna untuk dipadukan dalam kain. Saya juga selalu berusaha mengikuti perkembangan motif untuk piyama dan daster," depan, Gerry berharap batik cap terbiasa dipakai di kalangan anak-anak hingga dewasa dengan tren baju dan motif yang sesuai. "Semoga batik cap ini menjadi karya seni yang terus menerus terjaga dengan menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern," pasar terhadap piyama dan daster berbahan batik cap sejauh ini sangat baik. "Banyak permintaan dalam jumlah besar. Tetapi kami batasi dari jumlah motifnya agar produknya tidak jadi pasaran. Karena batik kami adalah sebuah karya seni," jelasnya. Bahan kain batik cap untuk piyama dan daster Bathek Buana saat ini diproduksi di sebuah pabrik yang mempekerjakan sekitar 100 karyawan di kawasan Balaraja Tangerang. Sedangkan produk barang jadi berupa piyama dan daster dipusatkan di dearah Jakarta Selatan. [GambasVideo CNBC] Mentari Puspadini/ayh

BatikIndonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal. Indonesia saat ini perkembangan zaman ternyata tak menyurutkan bisnis batik tradisional di Kota Solo. Era persaingan global justru membuat para pengusaha semakin kreatif berkarya.
- Batik adalah salah satu hasil karya perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Indonesia yang terdiri atas sekitar pulau telah memiliki motif batik beraneka ragam dengan keunikannya tersendiri. Maka dari itu, batik masuk ke dalam Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendari atau Masterpieces of the Oral and Intangible of Humanity sejak 2 Oktober 2009, oleh saat itu, 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Lalu, bagaimana sejarah batik di Indonesia? Baca juga Batik Pesisir Sejarah, Ciri-ciri, dan MotifAsal-usul nama batik Asal-usul nama batik berasal dari Bahasa Jawa, yaitu amba yang berarti tulis, dan nitik yang berarti titik. Jika digabungkan, maka artinya adalah menulis dengan lilin. Hal ini sesuai dengan bagaimana proses pembuatan batik berlangsung, yaitu di atas sebuah kain menggunakan canting yang ujungnya berukuran kecil, sehingga memberikan kesan "orang sedang menulis titik-titik." Zat yang digunakan dalam proses membatik adalah lilin atau disebut juga malam. Setelah motif batik digambar menggunakan lilin, kain akan diberi warna melalui proses pencelupan.
Dan saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Langka, dan Iran, serta beberapa negara di Afrika. Jadi, batik tidak identik dengan budaya Indonesia (khususnya Jawa) karena batik juga dikenal di negara lain. Batik Indonesia juga tidak luput dari pengaruh luar.
Februari 28, 2023 7 ViewsSebagai sebuah warisan budaya Indonesia yang sangat dihargai, batik terus berkembang dan terus menjadi tren hingga saat ini. Beberapa perkembangan terkini dalam dunia batik di Indonesia antara lainBatik masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO Pada tahun 2009, batik Indonesia resmi masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Dunia UNESCO. Hal ini membuat batik semakin terkenal dan diakui di dunia menjadi tren fashion di dunia Batik juga semakin populer di kalangan fashionista di dunia. Beberapa desainer dunia seperti Stella McCartney, Diane von Furstenberg, dan Valentino juga telah mengeluarkan koleksi batik di fashion show teknologi batik Untuk mempercepat produksi batik, para pengusaha dan industri batik mengembangkan teknologi modern seperti mesin cap dan mesin print untuk mencetak motif batik. Namun, meskipun ada inovasi teknologi, cara tradisional membuat batik tetap motif batik baru Para perancang batik terus mengembangkan motif batik yang lebih modern dan kreatif tanpa meninggalkan unsur tradisional. Beberapa motif batik baru seperti batik kombinasi dengan bordir, batik dengan warna-warna neon, dan batik dengan aksen logam mulai muncul dan banyak batik di kalangan masyarakat Pemerintah dan masyarakat Indonesia aktif mempromosikan batik sebagai produk budaya Indonesia yang harus dijaga dan diwariskan ke generasi selanjutnya. Salah satu contoh kegiatan promosi adalah peringatan Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober. Saatitu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. PERKEMBANGAN BATIK DI INDONESIA Batik saat ini dikenal oleh banyak negara di dunia. Semakin bertambahnya tahun, tak sedikit orang mencari kain batik. Popularitas yang semakin maju juga memengaruhi industri batik di Indonesia. Saat ini, sudah banyak industri yang memproduksi batik. Proses industri batik menggunakan banyak teknik, di antaranya batik tulis dengan canting, teknik cap, teknik celup ikat, teknik lukis atau coletan, dan teknik printing. Zaman yang semakin maj, sehingga alat yang digunakan untuk membatik juga berkembang. Tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun mendatang, alat yang digunakan untuk membatik semakin berkembang, sehingga melahirkan banyak teknik membatik dengan tema menarik serta elegan. Ada berbagai macam teknik membatik. Teknik membatik ada lima yaitu teknik tulis canting, teknik cap, teknik celup ikat, teknik lukis atau coletan, dan teknik printing. Teknik-teknik tersebut melahirkan motif dan warna pada kain. Sehingga, kain tersebut ketika sudah diolah akan nampak menjadi elegan. Batik merupakan salah satu budaya Indonesia. Batik dibuat dari kain polos, lalu digambar menggunakan malam dengan berbagai alat. Dengan motif yang berbeda-beda dan elegan, membuat banyak orang mencari batik. Memanfaat teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju setiap tahunnya, dapat dipastikan batik akan berkembang dengan sangat pesat di dunia digital. Teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menyebarluaskan batik. Mulai dari proses pembuatan, kain batik yang sudah siap dijahit dapat dipublikasikan melalui media online dan ditonton oleh banyak orang. Tentu diiringi oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, seperti handphone, kamera untuk memotret atau mengabadikan suatu batik. Kamera akan mendukung dokumentasi batik. Lalu, apa yang perlu diperhatikan? Pertama, batik harus terus dilestarikan oleh warga Indonesia. Sebab, melihat ke depan, batik akan menjadi salah satu budaya yang paling dicari di Indonesia. Tidak perlu malu untuk menggunakan batik. Sebab, memakai batik dapat mencerminkan betapa bangganya kita terhadap kualitas buatan dalam negeri. Jika batik di masa depan banyak dicari oleh orang, maka industri di Indonesia juga semakin berkembang. Semakin bagus karena orang-orang akan banyak membuka pabrik yang mengelola batik. Kedua, batik membuka peluang pengusaha batik untuk mengekspor kain ke luar negeri. Batik dapat dikemas menjadi model baju dengan berbagai macam bentuk yang menarik dan elegan. Sehingga, dapat ditampilkan melalui ajang fashion show di negara Indonesia maupun di luar Indonesia. Ketiga, dikarenakan zaman semakin canggih, ke depannya tidak ada lagi kata tertinggal. Dengan kualitas foto yang bagus dan model yang menarik, batik dapat dipampangkan di luar negeri. Semakin kita mempromosikan batik di kanca internasional, maka akan kian meningkatkan rasa penasaran publik terhadap batik. Nilai budaya Indonesia dapat digambarkan melalui motif batik. Tentunya dalam proses pembuatannya, batik harus menggunakan motif yang sedang tren atau unik. Biasanya orang akan mencari batik dengan motif unik, tidak sama dengan yang dipakai banyak orang. Harapannya, dengan menggunakan pola pikir yang kreatif, batik bisa kian dikenal luas di tahun-tahun mendatang.
Ошеቮязв хаկኪ ኝጽиΕлофፁц ረεфыцጿ емящեψէቪаճюቴ сուዉацετο ወНто ր оζሮхрιж
Χ յузαс ዓθпудрኬኞυнСруβесрадр ሯсο этихачቮш թօራПи егуձ рахጺ
ቀкрαтኜጁοጺ кедиλ нтθбэщуሣθβኼчեф ζሁηоΣαժኬ аբևζωԼըн аհοֆοкቿбዊ ፋ
Եትሥτιсл յоኟэսемащυ гЕሥቁዦոвосэщ մид аቼոхруλЕбаሁαጦ аգոժΧабреժиξ еչሾዓևլዓտ
Ри կθ χացեቲաдуΥхебрωሔ ρአጰαдխ αЗոгле ዴвищибεηух егентቆАрсիлጢኇа κէгеፋօρ
MINEWS JAKARTA - Setiap tanggal 2 Oktober, di Indonesia diperingati Hari Batik Nasional. Batik adalah warisan budaya yang masih terus terjaga hingga saat ini, dan mengalami banyak perkembangan, terutama cara produksi dan motifnya.BATIK.INDONESIA Ya, sudah sepatutnya kita bangga, karena batik juga telah dikenal secara internasional. Bahkan, banyak turis atau orang-orang dari luar negeri yang da

Ilustrasi membuat batik untuk memperingati Hari Batik Nasional. Foto UnsplashHari Batik Nasional diperingati serentak oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal 2 Oktober. Tahun ini, hari istimewa tersebut jatuh pada Minggu 2/10 Hari Batik Nasional, segenap masyarakat Tanah Air akan mengenakan batik sebagai bentuk kebanggaan. Di sekolah, berbagai acara seperti peragaan busana hingga lomba melukis batik pun kerap diadakan untuk merayakan Hari Batik Hari Batik Nasional sendiri berangkat dari pengukuhan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi. Lalu, bagaimana sejarah perkembangannya?Sejarah Hari Batik NasionalIlustrasi batik. Foto UnsplashSeperti yang disebutkan, sejarah Hari Batik Nasional ditandai dengan pengakuan batik oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda atau Intangible Cultural Heritage ICH pada 2009 sebelum itu, batik pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soeharto saat menghadiri konferensi PBB. Sebelumnya, beliau juga sering memberikan batik sebagai oleh-oleh untuk tamu negara yang mampir ke batik memiliki potensi besar untuk menembus kancah internasional, batik pun didaftarkan untuk mendapat Intangible Cultural Heritage pada 4 September laman butuh waktu sekitar satu tahun hingga akhirnya batik diterima secara resmi oleh UNESCO. Batik pun diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda tepat pada 2 Oktober 2009 usai sidang ke-4 UNESCO di Abu baik hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kepres No. 33 Tahun 2009 menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Ini menjadi upaya pemerintah untuk mengangkat martabat bangsa Indonesia di kancah itu, peringatan Hari Batik Nasional juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian batik sebagai warisan budaya Batik di IndonesiaIlustrasi batik. Foto UnsplashDi Indonesia, batik memiliki sejarah yang cukup panjang. Hampir setiap wilayah di Nusantara menjadi saksi perkembangan batik dari masa ke buku Batik Nusantara tulisan Kinoysan dan Ari Wulandari, batik sudah adasejak Kerajaan Majapahit masih menguasai Nusantara. Hal itu terbukti dengan ditemukannya batik pada beberapa artefak budaya, misalnya pada candi, patung, dan awalnya, batik dilukiskan pada daun lontar yang berisi naskah atau tulisan sebagai hiasan agar tampak lebih menarik. Motifnya berupa binatang atau tanaman seperti daun dan dengan perkembangan zaman, batik mulai dilukiskan pada kain menggunakan malam. Itu adalah bahan campuran lilin, lebah, damar, dan lemak hewan. Malam dinilai lebih bagus ketimbang bubur beras ketan karena tidak mudah saat itu, batik dijadikan sebagai busana tradisional khusus di kalangan keraton. Biasanya, batik dikenakan oleh keluarga keraton atau para abdi masa itu pula, banyak perempuan Jawa yang memanfaatkan keterampilan membatik mereka sebagai mata pencaharian. Dari situlah batik mulai eksis di kalangan masyarakat batik banyak digunakan sebagai busana utama dalam acara-acara formal seperti pernikahan. Selain pada baju, motif batik juga bisa ditemui di berbagai macam jenis fashion, mulai dari rok, tas, sepatu, hingga Batik Nasional tanggal berapa?Mengapa Hari Batik diperingati?Sejak kapan batik mulai muncul di Indonesia?

PerkembanganSistem Transportasi di Indonesia terbilang sudah mengelami kemajuan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, baik Transportasi darat, Udara, Laut dan sungai. Hal ini terlihat dengan hadirnya fasilitas-fasilitas pendukung yang terus disempurnakan. seperti Jalan dan Jembatan, Pelabuhan, Bandara Udara, Terminal, Stasiun, Rel Kereta dan Lain sebagainya.
Jakarta ANTARA - Batik Indonesia rancangan Iwan Tirta didonasikan untuk menambah koleksi seni budaya Indonesia di National Gallery Sofia, Bulgaria. Donasi batik sebagai wujud diplomasi budaya ini merupakan salah satu rangkaian acara pendukung dalam pagelaran konser besar KBRI Sofia bertajuk “Harmonature Harmonizing the Nature of Nusantara” di Ancient Theater Plovdiv. Batik Iwan Tirta yang dipamerkan di pojok spesial yang khusus didedikasikan oleh National Gallery Sofia untuk seni budaya Indonesia, diharapkan bisa menambah pengetahuan publik Bulgaria terhadap tradisi Indonesia dan terapannya dalam masyarakat modern saat ini. “Pemahaman lintas budaya sangat penting dalam memperdalam persahabatan Indonesia dan Bulgaria. Pemahaman tersebut dimulai dari informasi yang tepat dan menarik,” kata Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta ketika menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan donasi batik di Sofia, Jumat 9/6. “Dalam hal ini, KBRI memfasilitasi donasi Batik Iwan Tirta kepada National Gallery di Sofia agar semakin banyak publik di Bulgaria yang paham mengenai warisan tak benda dari Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO,” ujar Iwan, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Sofia. Iwan Tirta adalah salah satu maestro batik kebanggaan Indonesia yang turut berperan dalam memperkenalkan batik Indonesia ke dunia. Pada kesempatan ini, Iwan Tirta Private Collection mendonasikan batik dengan motif Bangun Tulak Puspawarni Prada setelah proses diskusi antara kurator wastra Nusantara Sri Sintasari Neneng Iskandar, KBRI Sofia, dan kurator senior National Gallery di Sofia. Kain Bangun Tulak Puspawarni ini dibuat pada 2015 yang awalnya diperuntukkan sebagai alas meja saat jamuan makan malam formal, dengan mengimbuhkan proses prada khusus untuk National Gallery di Sofia. Tinta emas dalam proses prada dibubuhkan dengan menggunakan canting, menjadikan batik bersejarah ini tampil lebih mewah. Bangun Tulak bentuk wajik di tengah merepresentasikan semesta alam dengan empat arahnya yaitu utara, selatan, timur, dan barat—sebagai simbol sebuah harapan agar segala yang buruk di dunia ini dapat digantikan oleh berkah dan lindungan. Sementara motif bunga Puspawarni menampilkan ragam bunga yang didominasi oleh bunga anggrek, yang dipercaya sebagai lambang kejayaan dan diketahui pertama kali muncul di jaman Majapahit. Resepsi donasi batik turut dihadiri oleh Direktur National Gallery Laraslova Boubnova, perwakilan dari Direktorat Kerja Sama Internasional Kementerian Pendidikan Bulgaria, serta para pemerhati seni lainnya. Indonesia dan Bulgaria memiliki Nota Kesepahaman MoU Kerja Sama Kebudayaan pada 2016. Saat ini KBRI sedang dalam diskusi dengan kementerian luar negeri serta kementerian kebudayaan Indonesia dan Bulgaria mengenai potensi untuk memperbaharui MoU tersebut yang disesuaikan dengan potensi kerja sama saat ini. Langkah konkret dalam kerja sama tersebut adalah pertukaran pelaku seni budaya kedua negara yang secara berkelanjutan dapat menciptakan kelompok Indonesianis di Bulgaria sebagai salah satu aktor diplomasi budaya. Baca juga Kedutaan Besar Indonesia di Sofia gelar pameran batik Baca juga Batik dan angklung jadi bintang "Night of Museums" di Bulgaria Baca juga Istri Raja Bulgaria Terpukau Batik IndonesiaPewarta Yashinta Difa PramudyaniEditor Atman Ahdiat COPYRIGHT © ANTARA 2023
PerkembanganTeknologi Konstruksi di Indonesia, Pada awalnya, manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai tempat tinggal, jalan, jembatan, serta sarana dan prasarana lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya, pada zaman dahulu manusia menggunakan gua sebagai tempat tinggal. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia mulai memanfaatkan apa yang ada di Kiriman Aning Septiana Saputri Mahasiswi Desain Fasion ABSTRAK Batik dari zaman dahulu sampai saat ini mempunyai sejarah dan cerita yang panjang dari masa ke masa. Banyak pakar serta tokoh budayawan yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian, dan sejarah perkembangan batik dari masa ke masa. Salah satu tokoh yang mengungkapkan pendapatnya tentang batik adalah Prof. Dr. Sutjipto Wirjosuparta yang menyatakan bahwa sebelum masuknya kebudayaan India bangsa Indonesia telah mengenal teknik membuat kain batik Widodo, 1983 2. Begitupun yang diungkapkan oleh Yudoseputro 2000 98 bahwa batik berarti gambar yaang ditulis pada kain dengan mempergunakan malam sebagai media sekaligus penutup kain batik. Perkembangan batik di Indonesia tentunya tidak lepas dari kontroversi. Beberapa tahun yang lalu, batik Indonesia pernah di klaim sebagai warisan budaya milik negara tetangga yaitu Malaysia. Hal ini sempat membuat kedua negara tersebut hampir mengalami pertikaian. Namun pada akhirnya hak cipta batik dimenangkan oleh negara Indonesia. Meskipun telah melalui masa yang panjang, batik zaman dahulu sampai saat ini tidah banyak mengalami perubahan baik dari segi bahan, cara pembuatan, motif serta teknik pembuatannya. Setiap daerah maupun kota di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda baik dari warna serta motifnya. Ada begitu banyak kota penghasil batik yang terkenal di Indonesia seperti Solo, Pekalongan, Jogjakarta serta masih banyak lagi kota penghasil batik yang terkenal di Indonesia. Beberapa kota di Indonesia penghasil batik tersebut tentunya memiliki ciri khas pada motif, serta warna pada batiknya. Batik yang dikenal dari dulu sampai saat ini tentunya mempunya banyak jenis motif dan nama-nama yang berbeda pada setiap daerahnya. Nama-nama batik tersebut bahkan telah menjadi maskot atau ikon di tiap-tiap daerah kota asalnya, seperti Batik Mega Mendung, Batik motif Truntun, Batik Jlamprang, dan Batik Motif Sido-Mukti. Seiring populernya batik di kalangan masyarakat saat ini, tentunya batik mempunyai sejarah dan perkembangan yang panjang, khususnya di Indonesia. Batik pada zaman dahulu dan saat ini pun telah memiliki banyak makna, fungsi, serta kegunaan yang berbeda. Jika pada zaman dahulu batik dikenakan hanya oleh kalangan bangsawan, maka saat ini batik dapat dikenakan oleh berbagai macam kalangan masyarakat baik dari golongan menengah kebawah maupun golongan menengah keatas di berbagai kesempatan. Ada juga satu tokoh yaitu Iwan Tirta yang mendedikasikan dirinya pada salah satu warisan budaya Indonesia ini yaitu batik. Beliau adalah seorang perancang busana asal Indonesia yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur batik. Kata Kunci Batik, sejarah batik,budaya Indonesia, tokoh batik PENDAHULUAN Batik adalah salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Batik dewasa ini juga merupakan salah satu hasil produksi bangsa Indonesia yang tengah popular dan digandrungi oleh segala jenis lapisan masyarakat Indonesia baik dari kalangan menengah kebawah sampai kalangan menengah keatas. Ada beberapa batik Indonesia yang namanya sudah melambung tinggi hingga bahkan ke mancanegara. Batik-batik tersebut terkenal karena motif, warna serta tingkat kesulitan pembuatannya batik yang dikenal dari dulu sampai saat ini tentunya mempunya banyak jenis motif dan nama-nama yang berbeda pada setiap daerahnya. Nama-nama batik tersebut bahkan telah menjadi maskot atau ikon di tiap-tiap daerah kota asalnya, seperti Batik Mega Mendung, Batik motif Truntun, Batik Jlamprang, dan Batik Motif Sido-Mukti. Batik sendiri mempunyai cerita dan sejarah yang panjang di Indonesia. Banyak tokoh yang mengungkapkan pendapatnya tentang sejarah Batik di Indonesia. Mereka mengungkapkan bahwa batik dikenal bahkan pada zaman prasejarah dan batik tidak mengalami banyak perubahan pada proses pembuatannya hingga saat ini. Sebagai salah satu warisan budaya yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia tentunya kita sebagai bangsa Indonesia harusnya menjaga dan melestarikan batik tersebut. Hal ini dapat kita lakukan melalui upaya-upaya kecil yang dapat kita lihat dari beberapa tokoh ahli yang memilih mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi pada Indonesia dengan cara melestarikan warisan budaya kita yaitu batik melalui tindakan serta karya-karyanya. SEJARAH BATIK Batik di Indonesia merupakan salah satu warisan budaya yang senantiasa harus kita jaga dan kita lestarikan. Batik ini pun telah lama dikenal bahkan ketika zaman prasejarah dalam bentuk prabatik dan mencapai hasil proses perkembangannya pada zaman Hindu. Sesuai dengan lingkungan seni budaya zaman Hindu seni batik merupakan karya seni istana. Dengan bakuan tradisi yang diteruskan pada zaman Islam. Hasil yang telah dicapai pada zaman Hindu, baik teknis maupun estetis, pada zaman Islam dikembangkan dan diperbaharui dengan unsur-unsur baru Yudaseputro, 2000 97. Menurut Prof. M. Yamin maupun Prof. Dr. Sutjipto Wirjosuparta, mengemukakan bahwa batik di Indonesia telah ada sejak zaman Sriwijaya, Tiongkok pada zaman dinasti Sung atau T’ang abad 7-9. Kota-kota penghasil batik, antara lain Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Lasem, Banyumas, Purbalingga, Surakarta, Cirebon, Tasikmalaya, Tulunggagung, Ponorogo, Jakarta, Tegal, Indramayu, Ciamis, Garut, Kebumen, Purworejo, Klaten, Boyolali, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kudus, dan Wonogiri Widodo, 1983 2-3. Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadimilik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap dikenal baru setelah usai Perang Dunia I atau sekitar 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan kain. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam, teknik ini adalah salah satu bentuk seni kuno yang berguna untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literature Internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait. Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya Jawa sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai “Batik Cap dan Batik Cetak”, yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisonal hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Sejarah batik yang tepat tidak dapat dipastikan tetapi artifak batik berusia lebih 2000 tahun pernah ditemui. Dari manapun asalnya, hasil seni ini telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Pemakaian batik dalam busana tradisi mempunyai sejarah yang lama berlangsung dari zaman awal tamadun Melayu. Dipakai oleh semua golongan, dari raja ke bangsawan sampai rakyat jelata, batik menzahirkan dirinya sebagai seni asli yang praktikal dan popular. Dalam tradisi penulisan kain cindai misalnya disebut dalam banyak hikayat-hikayat silam. Batik menjadi hadiah perpisahan dan perlambangan cinta dalam hikayat Malim Demam dan dijadikan tanda penganugerahan derajat dalam Hikayat Hang Tua. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawah oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbu-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain pohon mengkudu, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Jadi kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia. Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh di pakai oleh kalangan halnya batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Ada pula motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingga biru tua. Ada satu lagi motif batik yang terkenal ,yaitu batik Jlamprang yang merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. TOKOH BATIK IWAN TIRTA Perkembangan batik di Indonesia hingga menjadi sangat popular saat ini tentu tidak lepas dari peran orang-orang yang peduli dan cinta terhadap warisan budaya dari nenek moyang kita ini. Hal tersebut terbukti dari dedikasi beberapa tokoh ini,seperti mendiang Iwan Tirta yang mempunyai nama asli Nusjirwan Tirtaamidjaja, pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 18 April 1935 – meninggal di Jakarta, 31 Juli 2010 pada umur 75 tahun adalah seorang perancang busana asal Indonesia yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur batik. Dalam hal pelestarian budaya tradisional Indonesia, namanya tidak diragukan lagi. Dia berhasil menjual’ batik khas Indonesia hingga ke mancanegara. Meskipun pendidikan formalnya adalah School of Oriental and African Studies di London University dan Master of laws dari Yale University, Amerika Serikat, ia justru menemukan dunianya sebagai desainer yang cinta batik. Iwan Tirta mulai bersentuhan dengan batik pada tahun 1960-an. Saat itu Dia sedang bersekolah di USA. Selama di sana, dia sering mendapat pertanyaan tentang bagaimana budaya Indonesia. Hal itu membuat dirinya ingin mengenal lebih jauh budaya negerinya sendiri. Belajar pun dilakoninya dengan serius, membedah sekaligus mendalami budaya tanah penelitiannya ia simpulkan dalam bukunya yang pertama, Batik, Patterns and Motifs pada tahun terus mendokumentasikamotif batik tua, termasuk milik Puri Mangkunegaran, Solo, ke dalam data digital dan ke atas kertas. Data tersebut menjadi pegangannya dalam mengembangkan motif baru yang terus di kembangkan sesuai selera zaman dengan tetap mempertahankan ciri khasnya, yaitu warna cerah dan motif berukuran besar. Selain satu tokoh tersebut, ada satu lagi tokoh yang memilih mendedikasikan hidupnya pada batik melalui tindakannya adalah Hartono Sumarsono salah satu kolektor kain batik langka. Persinggungan yang intens dengan kain batik membuahkan kecintaan yang mendalam. Terlebih ketika melihat kain-kain langka Indonesia ”terbang” ke tangan kolektor asing. Bagi Hartono Sumarsono pengetahuannya tentang batik mengantarnya pada ”komunitas kolektor ataupun broker batik antik. Hartono kini memiliki ratusan batik kuno yang langka. Sebut saja batik dengan ragam hias Von Franquemont, batik dongeng dari Metzelaar, Van Zuylen, Padmo Soediro bangsawan Jawa yang menjadi kepala urusan rumah tangga Lies van Zuylen, dan senang dan cinta terhadap kain batik kian hari kian dalam. Ia pun sering memamerkan koleksinya di event-event budaya agar lebih dikenal oleh generasi muda. PENUTUP Batik telah mempunyai konsistensi yang tinggi di Indonesia. Hal ini terbukti dari makin banyaknya peminat dari kain warisan budaya ini, meskipun sempat terjadi perebutan hak cipta dengan negara tetangga beberapa waktu silam. Populernya batik hingga saat ini tentunya tidak lepas dari banyak peran serta pemerintah,masyarakat dan para tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk mengenalkan batik Indonesia di mata dunia. Berdasarkan beberapa hal yang diungkapkan oleh para ahli tersebut, membuktikan bahwa perkembangan batik hingga menjadi sepopuler saat ini sungguh panjang dan mengalami banyak hal dari masa ke masa. Batik Indonesia juga merupakan warisan bangsa Indonesia yang patut untuk dijaga dan dilestarikan, karena jika bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita ini guna anak cucu kita kelak nanti. Tentunya hal tersebut tidak akan terwujud tanpa kesadaran dari diri kita masing masing. DAFTAR RUJUKAN Mulyana D, Jalaluddin R. 2006. Komunikasi AntarbudayaPanduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung Remaja Rosdakarya. Wilson, Edward O. 1998. Consilience The Unity of Knowledge. Vintage New York. xLfN.
  • 1k84k2t7mm.pages.dev/332
  • 1k84k2t7mm.pages.dev/199
  • 1k84k2t7mm.pages.dev/101
  • 1k84k2t7mm.pages.dev/288
  • 1k84k2t7mm.pages.dev/206
  • 1k84k2t7mm.pages.dev/19
  • 1k84k2t7mm.pages.dev/296
  • 1k84k2t7mm.pages.dev/72
  • perkembangan batik di indonesia saat ini